
(Suara Gratia)Cirebon – Satreskrim Polres Cirebon Kota (Polres Ciko) berhasil menangkap lima orang yang diduga sebagai anggota geng motor, di kos-kosan Jalan Evakuasi Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon sekitar pukul 09.00 wib. Dari kelima orang tersebut salah satunya Deni Agustino (21 Tahun) didiuga kuat berprofesi sebagai guru honorer di salah satu SMP di Kota Cirebon. Ia juga seorang pemilik kos-kosan tempat geng motor tersebut berkumpul. Dari pelaku, polisi barhasil mengamankan satu bilah parang, satu buah jaket bertuliskan “XTC”, dan minyak oles untuk kekebalan tubuh. Deni mengaku telah lama menjadi anggota geng motor XTC, namun ia membantah jika parang yang ditemukan didalam kos-kosan itu miliknya. Ia juga berkilah jika jaket bertuliskan “XTC” itu barang miliknya, dirinya mengaku tidak tahu kenapa jaket itu ada di dalam kamar kosnya.
Selain itu, polisi juga berhasil menangkap empat pemuda lainnya yakni Adi (19 tahun) salah satu mahasiswa perguruan tinggi swasta di Kota Cirebon, Subiro (25 tahun) warga Sumber Kabupaten Cirebon, Bambang Purbiansyah (23 tahun) warga Desa Tukmudal Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon, dan Donni Saputra (24 tahun) warga Cideng Desa Kertawinangun Kecamatan Kedawugn Kabupaten Cirebon. Pada saat polisi melakuan penggerebekan, diduga mereka sedang rapat untuk melakukan aksi kekerasan di wilayah Cirebon. Salah satu tersangka Bambang mengaku bukan anggota geng motor, namun dirinya mengetahui bahwa rekan lainnya merupakan anggota berandalan motor.
Sementara Kasat Reskrim Polres Ciko AKP Dony Satria Wicaksono mengatakan, penangkapan ini atas informasi dari warga terkait adanya aktifitas geng motor di kos-kosan daerah Evakuasi. Ia melanjutkan, awalnya petugas mendapat informasi berandalan bermotor itu merupakan kelompok Klewang, karena melihat logat bicaranya yang seperti orang Sumatera. “Awalnya sekitar jam 5-an kami mendapat laporan bahwa ada kegiatan geng motor di kos-kosan”.
Ketika dikonfirmasi Wakil Kepala SMPN 12 Kota Cirebon Selamet Sukirman membantah jika salah satu geng motor yang tertangkap itu merupakan guru di sekolahnya. Ia mengatakan, Deni hanya seorang tenaga yang diperbolehkan membantu melatih ekstrakulikuler olahraga basket. “Dia itu bukan guru sekolah sini, tapi dia melatih basket membantu guru olah raga”. Ia mengaku, sudah dua bulan Deni tidak kelihatan di sekolah. Dirinya tidak mengetahui kalau Deni terlibat aksi geng motor, karena di sekolah biasa-biasa saja. “Kalau di sekolah dia biasa saja, tapi kami jarang ngobrol”.(Fr)