Karena Allah telah mengasihi kita terlebih dahulu, kita pun harus mengasihi. Lalu, siapakah yang harus kita kasihi?
Pertama, Tuhan. Firman-Nya dengan tegas mengatakan “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.” (ayat 37). Kita harus mengasihi Tuhan dengan segenap keberadaan kita; Ia harus menjadi prioritas Tuhan dengan segenap keberadaan kita; Ia harus menjadi prioritas lebih dari segala yang ada. Untuk membuktikan bahwa kita mengasihi Tuhan tidak cukup hanya hadir di persekutuan dan memberikan korban persembahan. Bukti utama kita mengasihi Tuhan adalah melakukan perintah-perintah-Nya dan hidup dalam ketaatan. “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.” (Yohanes 14:15).
Kedua, sesama. Yesus berkata, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (ayat 39). Bila kita menyebut diri orang Kristen, kita harus mengasihi saudara yang lain dengan tindakan nyata, “Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.” (1 Yohanes 3:17-18). Sering dijumpai orang Kristen bersikap cuek dan tidak peduli terhadap orang-orang sekitar yang hidup dalam kekurangan, bahkan sengaja menjaga jarak takut diganggu.
Ketiga, musuh. Kita diperintahkan mengasihi musuh? Orang yang telah menyakiti dan melukai hati kita? Orang yang membuat kita menderita? Yang benar saja! Nah, itulah bedanya kekristenan! “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu” (Lukas 6:27-28).
Berbicara tentang kasih tidaklah cukup, yang perlu adalah kasih dalam tindakan!
Sumber : Renungan & Ilustrasi Kristen
