*INGIN MENJADI PENULIS*
Seorang anak muda bercita-cita menjadi penulis. Ia pun meminta saran kepada gurunya tentang cara menulis.
Sang guru menyarankannya banyak membaca buku. Anak muda itu menolak karena ia tidak suka membaca.
Sang guru lalu menyarankannya berkenalan dengan penulis atau ikut komunitas penulis. Anak muda itu kembali menolak karena pemalu.
Tak habis ide sang guru pun menyarankannya mencari petunjuk di internet. Lagi-lagi anak muda itu menolak karena ia tak tahu apa yang harus dicari di internet.
Sang guru pun jengkel dan bertanya, “Lalu maumu apa?”
Anak muda itu menjawab, “Ya diberi saran agar bisa menulis.”
Kenapa anak muda itu menolak semua saran sang guru? Tampaknya bukan karena saran itu sulit atau ia tak bisa melakukannya, melainkan karena ia malas.
Firman Tuhan memberikan peringatan khusus terhadap kemalasan: “Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan.” (Amsal 13:4). Seandainya anak muda itu mau mencoba dengan tekun, lama-kelamaan ia akan mampu menulis. Tuhan dan manusia tidak bersemangat terhadap orang malas karena mereka memiliki kemampuan, tetapi tidak mau berusaha. Keinginannya banyak, tetapi ia tak mau rugi. Maunya semua berjalan dengan mudah dan lancar. Akibatnya, ia dibunuh oleh keinginannya sendiri karena tangannya enggan bekerja.
Kalau kita gigih berusaha, hasilnya mungkin banyak, mungkin juga hanya sedikit. Namun, kalau malas, hasilnya sudah pasti nol! Karena itu marilah kita menjadi orang rajin, mau mencoba dan segera bertindak, tidak menunggu sesuatu menjadi mudah lebih dahulu. Pakailah segenap sumber daya yang Tuhan percayakan pada kita untuk mengupayakan yang terbaik!
_Sumber :_
*Renungan & Ilustrasi Kristen*
