Seorang pria ingin memangkas rambutnya. Tetapi ternyata tukang pangkas langganannya sedang tutup dan baru akan buka kembali besok.
Pria itu pun mencari tempat pangkas lain untuk memangkas rambutnya hari itu.
Sayangnya, tukang pangkas itu melakukan kesalahan. Kepala pria itu pitak sebelah.
Tukang pangkas itu berusaha memperbaikinya, tetapi tetap saja hasil akhirnya mengecewakan.
“Saya salah memilih tukang pangkas,” gumam pria itu.
Ia pun pulang dengan rasa kesal dan kecewa serta menyesali pilihannya untuk tidak menunggu tukang pangkas langganannya besok.
Menjelang akhir hidupnya, Yosua mengumpulkan seluruh umat Israel di Sikhem. Ia mengingatkan mereka tentang bagaimana Allah memanggil, memelihara, dan menyelamatkan mereka. Setelah lepas dari perbudakan Mesir dan melewati pengembaraan di padang gurun, bangsa Israel kini menetap dan menikmati kelimpahan Kanaan. Namun, ada godaan yang dapat membahayakan mereka. Berhubung mereka tinggal berdampingan dengan para penyembah berhala, kesetiaan mereka kepada Allah bisa luntur.
Yosua mengajak mereka untuk memperbaharui perjanjian, komitmen, dan kesetiaan mereka kepada Allah. Ia memberi mereka dua pilihan: beribadah kepada Allah yang berkuasa atau kepada berhala-berhala yang sebenarnya tidak berdaya. Seluruh umat Israel memilih setia kepada Allah, meneladani pilihan Yosua dan keluarganya.
Kita membuat pilihan setiap hari. Mulai dari hal yang sepele sampai hal penting yang menyangkut masa depan. Mau pakai baju apa, mau pangkas rambut di mana, mau ikut ajakan teman hari itu, mau olahraga atau tidak, mau kuliah di mana, mau menerima tawaran pekerjaan itu atau tidak, dan pilihan-pilihan lainnya.
Kadang pilihan kita tepat, namun kadang salah. Beberapa pilihan tidak begitu berpengaruh, namun sebagian pilihan memiliki dampak yang besar. Sebagai orang percaya, kiranya setiap pilihan kita mencerminkan kesetiaan kepada Allah yang telah menyelamatkan kita.
“Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!” (Yosua 24:15)