Tuhan menginstruksikan orang Israel, ‘Jika sekiranya ada di antaramu seorang miskin… engkau harus membuka tangan lebar-lebar baginya’ (Ul 15:7–8) Memberi adalah yang tertinggi dalam tingkat kehidupan. Orang yang dermawan memfokuskan waktu dan usaha mereka pada apa yang dapat mereka berikan kepada orang lain, bukan pada apa yang dapat mereka peroleh dari mereka. Dan semakin banyak Anda memberi, semakin baik sikap Anda.
Banyak orang yang tidak memahami konsep ini. Mereka pikir jumlah yang Anda miliki menentukan jumlah yang harusAnda bagikan. Bukan apa yang Anda miliki yang penting; tetapi yang Anda lakukan dengan apa yang Anda miliki. Dan itu ditentukan oleh sikap Anda. Sebuah pepatah terkenal mengatakan seperti ini: kita mencari nafkah dengan apa yang kita dapatkan, tetapi kita membuat kehidupan dengan apa yang kita berikan. Dan Anda dapat mulai melayani orang lain hari ini. Apakah itu berarti menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga Anda, membimbing seorang karyawan yang menunjukkan potensi, membantu orang- orang di gereja atau komunitas Anda—ini tentang menahan keinginan Anda sendiri demi memberkati orang lain.
Alkitab berkata, ‘Bukalah mulutmu, ambillah keputusan secara adil dan berikanlah kepada yang tertindas dan yang miskin hak mereka.’ (Ams 31:9) Satu-satunya cara untuk mempertahankan sikap kedermawanan adalah dengan membiasakan memberi waktu, perhatian, uang, dan sumber daya Anda. Meskipun sulit untuk melepaskan kepemilikan, hal itu mulai melonggarkan keserakahan yang berpusat pada diri sendiri. Pikirkan tentang apa yang sudah Anda berikan, apa yang diminta untuk Anda berikan, dan apa yang ingin Anda berikan. Alasan Anda untuk mengabulkan atau menolak permintaan bantuan keuangan mungkin sah, tetapi apakah itu saleh? Pikirkan bagaimana rasanya saat Anda memberi, dan biarkan itu menjadi panduan Anda.
Sumber : Buku Renungan Hari Ini
Edisi : Sabtu, 18 Juni 2022
