KASIH ADALAH SEBUAH KATA KERJA
Kasih bukan hanya kata benda; itu kata kerja. Ini bukan apa yang Anda pikirkan atau rasakan; itu yang dilakukan. Elizabeth Geikie adalah misionaris Bala Keselamatan di India. Suatu hari dia mendengar teriakan dan, berlari keluar dari gubuknya, dia melihat beberapa pria membawa orang lain. Mereka membaringkannya di kakinya. Dia dalam penderitaan. Dia memeriksanya dan menyadari kakinya bengkak parah karena duri besar yang tertanam. Dia tidak memiliki tang dan tidak bisa memegang dengan jari- jarinya, jadi dia berlutut dan mengatupkan giginya di sekitar ujung duri yang menonjol dan perlahan-lahan melepaskannya. Kemudian dia mencuci dan membalut luka orang itu.
Keesokan harinya orang-orang itu kembali. ‘Mengapa Anda, seorang wanita kulit putih, ingin menyelamatkan nyawa seorang pria dengan menempatkan bibir Anda, bagian tubuh yang paling suci, pada kakinya, bagian tubuh yang paling hina?’ Dia menjawab, ‘Karena Tuhanku, Yang mencintai dan menghargai semua manusia, memintaku untuk melakukannya.ā Setelah itu, para pria itu segera beriman kepada Yesus.
Saat Anda sibuk, mudah untuk melihat orang sebagai pengganggu dan ketidaknyamanan yang menghalangi Anda menyelesaikan sesuatu. Yang sulit, adalah mengatasi perasaan egois Anda dan mengasihi mereka. Mungkin Anda berpikir ini bukan masalah besar! Pikirkan lagi. Alkitab berkata, ‘Saudara- saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.’ (1 Yoh 4:7ā8)
Sumber : Buku Renungan Hari Ini
Edisi : Minggu, 11 September 2022
