
INGATLAH SEPERTI APA ANDA DAHULU (1)
Jika ingin memenangkan orang bagi Kristus, bukan dengan sikap sok suci. Seringkali pandangan masyarakat terhadap banyak orang Kristen; bahwa hati mereka melakukan dengan tepat, tetapi kemampuan untuk berhubungan dengan kasih kepada orang di luar kelompok teman mereka tidak disukai Tuhan. Jika Anda ingin orang-orang menanggapi Injil, Paulus berkata: ‘Sungguhpun aku bebas …menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. Bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. …sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, untuk memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat.
Bagi yang tidak hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku tidak hidup di luar hukum Allah, karena aku hidup di bawah hukum Kristus, supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah hukum Taurat.’ (1 Korintus 9:19–22)
Paulus dapat berhubungan dengan orang-orang yang tidak percaya tanpa mendukung gaya hidup mereka karena dia ingat seperti apa dirinya sebelum Tuhan mengubahnya di jalan Damaskus. Setelah menerima kasih karunia Tuhan sendiri Paulus menulis: ‘“Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,” dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.’ (1 Timotius 1:15–16)
Hari ini, ingatlah seperti apa Anda dahulu.
Sumber : Buku Renungan Hari Ini
Edisi : Kamis, 26 Januari 2023
http://www.jappri.com/renungan