BERDOA DAN MEMBACA ALKITAB MENINGKATKAN KESEHATAN
Para teolog tidak perlu tunduk pada dewa ilmu pengetahuan. Ilmuwan yang andal juga sekarang menegaskan betapa pandainya Tuhan dan bagaimana prinsip-prinsip-Nya bertahan di bawah sorotan penelitian ilmiah yang cermat.
Ahli saraf Andrew Newberg, MD, yang mempelajari hubungan antara fenomena rohani dan otak, telah menunjukkan bahwa kita dirancang secara fisik dan mental untuk berinteraksi dengan Tuhan melalui doa dan Kitab Suci. Diketahui fakta bahwa ada pusat di otak manusia yang memberi respon positif terhadap doa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan, ibadah kelompok, nyanyian himne, dan empati terhadap orang lain. Dan Dr Newberg percaya bahwa mempraktikkan keyakinan iman pribadi adalah cara paling ampuh untuk menjaga kesehatan otak.
Lobus frontal pada otak digunakan untuk memusatkan perhatian, pemikiran rasional, dan pengambilan keputusan. Bagian ini merespon doa dan meditasi dengan membantu mengurangi stres, memperkuat sistem kekebalan tubuh kita, meningkatkan memori, dan meningkatkan kapasitas kita untuk berbelaskasih. Ini membantu kita menangkal kerusakan otak yang berkaitan dengan usia dan hidup lebih lama! Penelitian Newberg menunjukkan bahwa berdoa setidaknya 12 menit sehari memperlambat penurunan otak yang berkaitan dengan usia. Berdoa dan membaca Kitab Suci juga menonaktifkan area di otak yang terkait dengan kemarahan, rasa bersalah, kecemasan, depresi, ketakutan, dendam, dan pesimisme.
Tampaknya ilmu pengetahuan modern abad kedua puluh satu akhirnya telah bergabung dengan Kitab Suci kuno dalam menggemakan apa yang dikatakan pemazmur: ‘Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat.’ (Mazmur 139:14) Dapatkah Anda memikirkan alasan yang lebih baik agar ‘Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu’? (Kolose 3:16)
Sumber : Buku Renungan Hari Ini
Edisi : Kamis, 09 Februari 2023
RADIO SUARA GRATIA FM 