ANDA BISA MENDAPATKAN KEMBALI APA YANG TELAH HILANG



Sementara Daud dan anak buahnya pergi berperang, orang Amalek menghancurkan rumah mereka dan membawa keluarga mereka sebagai tawanan. Pertama, pasukan Daud menangis. Kedua, mereka meminta bimbingan Daud. Ketiga, Daud mencari Tuhan, dengan mengatakan, ‘“Haruskah aku mengejar gerombolan itu? Dapatkah mereka kususul?” Dan Ia berfirman kepadanya: “Kejarlah, sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul mereka dan melepaskan para tawanan.”’ Perhatikan empat poin penting :

(1) Setan akan menyerang orang yang Anda cintai untuk mendapatkan Anda. Misalnya, suami Anda kehilangan pekerjaan atau istri Anda menemukan benjolan di payudaranya, atau hal-hal kecil seperti pertengkaran keluarga dan kurangnya pengertian satu sama lain. Anda harus tetap waspada dan melihat serangan Setan sehingga Anda dapat membela diri melawannya.

(2) Cintai orang tapi bersandarlah hanya pada Tuhan. Orang-orang yang membantu Daud pada suatu hari berbalik melawannya. Karena itulah kekuatan, strategi, dan solusi hidup Anda harus datang dari Tuhan, bukan orang lain.

(3) Bicaralah pada diri sendiri dengan cara yang benar. ‘Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN.’ (1 Samuel 30:6) Jika Anda merasa putus asa, bicarakan masalah Anda. Jika Anda ingin dibantu, berbicaralah dengan Dia yang dapat mengubah situasi Anda Tuhan. Alkitab berkata, ‘Lidah yang sehat [membantu, positif, menginspirasi] adalah pohon kehidupan.’ (Amsal 15:4) Jadi belajarlah berbicara pada diri sendiri dengan cara yang benar.

(4) Anda bisa mendapatkan kembali apa yang hilang. Tuhan berkata kepada Daud, ‘Kejarlah, sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul mereka dan melepaskan para tawanan.’ Apa yang Tuhan lakukan untuk Daud dan prajuritnya hari itu, Dia akan melakukannya untuk Anda, jika Anda mencari Dia.

Sumber : Buku Renungan Hari Ini
Edisi : Minggu, 17 Desember 2023

BAGAIMANA MENYELESAIKAN MASALAH-MASALAH ANDA



Pertama, dengarkan Roh Kudus di dalam diri Anda. Dia akan terus-menerus mengingatkan Anda tentang rencana Tuhan dan menunjukkan kepada Anda bagaimana melaksanakannya. Dia akan ‘mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.’ (Yohanes 14:26) Apa yang Firman Tuhan perintahkan untuk Anda lakukan? Sudah belum? Ketaatan adalah pintu menuju berkat.

Kedua, luangkan waktu bersama Tuhan dalam doa setiap hari: ‘Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya pada waktu bahaya.’ (Mazmur 27:5) Awalnya berupa ‘tenda’, ‘paviliun’ lalu menjadi kamar pribadi di istana, yang dibentengi dengan baik, bahkan jika musuh menemukannya, mereka tidak bisa masuk ke dalamnya. Bahkan apabila perang terjadi di luar; di tempat rahasia ada kedamaian. Apakah Anda membiarkan hal-hal yang tidak terlalu penting menguasai Anda? Apakah Anda kesal karena hal-hal sepele? Luangkan waktu bersama Tuhan dan biarkan Dia memulihkan perspektif Anda.

Ketiga, jangan pernah terlalu sombong untuk meminta nasihat dan bantuan. Alkitab mengatakan bahwa kita yang kuat harus menanggung beban yang lemah (Roma 15:1). Ada saatnya kita perlu mengangkat orang lain, dan ada saatnya kita perlu diangkat. Yesus menyembuhkan seorang wanita yang telah terkapar karena sakit selama 18 tahun dan ‘tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.’ (Lukas 13:11)

Terkadang Anda membutuhkan bantuan karena Anda tidak dapat membantu diri sendiri. Daud mengerti ini, dan dia berpaling kepada orang-orang Isakhar karena mereka ‘mempunyai pengertian tentang saat-saat yang baik, sehingga mereka mengetahui apa yang harus diperbuat.’ (1 Tawarikh 12:32) Tuhan telah menyediakan bantuan— raihlah!

Sumber : Buku Renungan Hari Ini
Edisi : Sabtu, 16 Desember 2023

LIHATLAH PEKERJAAN TUHAN DI ‘SEMUA HAL’

Tuhan dapat mengijinkan keputusan yang salah dari orang lain untuk menguntungkan Anda. Jadi, alih-alih mencari seseorang untuk disalahkan, cobalah untuk melihat bagaimana Tuhan bekerja dalam masalah Anda. Yusuf menemukan tiga hal :

(1) Saat Tuhan menginginkan Anda di istana, tidak ada yang bisa menahan Anda di penjara.
(2) Masa depan Anda tidak ada di tangan orang lain, tapi ada di tangan Tuhan.
(3) Tugas yang diberikan Tuhan dalam hidup Anda tidak membutuhkan kerja sama atau persetujuan semua orang, tetapi itu membutuhkan kerja satu orang, Anda.

Saudara-saudara Yusuf membuat keputusan yang salah dengan membenci dia. Istri Potifar membuat keputusan yang salah dengan menuduhnya secara tidak benar. Kepala pelayan membuat keputusan yang salah dengan mengkhianati dia. Tapi Tuhan melakukan hal yang benar dengan dia! Dia mengatur setiap langkah yang diambil Yusuf, sampai ke istana. Setelah bertahun-tahun berpisah, Yusuf berdiri berhadap-hadapan dengan saudara-saudara yang telah memperlakukannya dengan sangat buruk, dan berkata, ‘Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan.’ (Kejadian 50:20)

Cobalah untuk memahami ini: tujuan Tuhan pada akhirnya akan mengalahkan rencana manusia. Tidak ada yang bisa mencegah Tuhan memakai, memberkati, dan memberi kesuksesan, kecuali Anda sendiri. Jadi jagalah hati dan sikapmu dengan benar!

‘Aku katakan “di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan—kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya—supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya.’ (Efesus 1:11–12)

Jadi berharaplah tangan Tuhan menangani ‘semua hal’.

Sumber : Buku Renungan Hari Ini
Edisi : Jumat, 15 Desember 2023

PERTAHANKAN PRIORITAS ROHANI ANDA DI TEMPATNYA

Prioritas tertinggi Anda harus selalu menjadi hubungan Anda dengan Tuhan dan memenuhi kehendak-Nya untuk hidup Anda. Jangan biarkan prioritas itu ‘melayang’. Sebuah contoh yang serius tentang hal ini [menggugah pikiran] terjadi dalam Kitab Suci. Seorang nabi berpura-pura menjadi seorang tentara yang diberi hak asuh dari seorang tahanan penting. Dia telah diperintahkan ‘jagalah orang ini, jika ia hilang dengan cara bagaimanapun juga, maka nyawamu adalah ganti nyawanya, atau engkau harus membayar setalenta perak.’ (1 Raja – Raja 20 : 39 )

Terlepas dari peringatan itu, dia mengatakan dia membiarkan tahanannya melarikan diri karena dia memiliki pekerjaan lain yang harus dilakukan. ‘“Ketika hambamu ini repot sana sini, orang itu menghilang.” Kemudian raja Israel itu berkata kepadanya: “Begitu jugalah hukumanmu, engkau sendiri telah menetapkannya.” (1 Raja- raja 20:40) Nabi kemudian mengungkapkan raja telah menghakimi dirinya sendiri!

Menjaga prioritas rohani Anda pada tempatnya adalah tanggung jawab Anda dan bukan tanggung jawab orang lain. Jika Anda tidak melakukannya, Anda akan membayar harga tinggi. “Tetapi saya berdoa setiap pagi,” kata Anda. Itu bagus, tetapi apakah Anda meluangkan waktu untuk mendengarkan Tuhan sebelum Anda terburu-buru menjalani hari Anda? Beberapa dari kita telah menghapus dari Alkitab dan pikiran kita, Kitab Suci yang memerintahkan kita untuk ‘menunggu Tuhan’.

Ada pekerjaan yang sedang berlangsung dalam hidup Anda saat ini. Anda mungkin tidak sepenuhnya menyadarinya, tetapi tanpanya Anda tidak akan pernah memenuhi syarat untuk menangani apa yang Tuhan rencanakan untuk Anda. Alkitab berkata, ‘Yesus sering menarik diri… dan berdoa.’ (Lukas 5:16) Menghabiskan waktu bersama Tuhan adalah harga yang Anda bayar untuk mendengar dari-Nya dan melakukan kehendak-Nya. Berbicara secara rohani, tidak ada jalan pintas ke tempat mana pun yang layak dikunjungi.

Sumber : Buku Renungan Hari Ini
Edisi : Kamis, 14 Desember 2023

PEDULI BERARTI TERLIBAT

Banyak orang tidak memiliki orang yang cukup peduli untuk mengatakan yang sebenarnya. Itu karena lebih mudah untuk tidak mengatakan apa-apa ketika orang lain mengacau. Tapi itu bukan tindakan kasih!

Alkitab mengatakan, ‘Siapa memberi jawaban yang tepat mengecup bibir.’ (Amsal 24:26) Biasanya kita tahu apa yang perlu dikatakan, tetapi rasa takut menghalangi kita untuk mengatakannya. Namun, jika Anda tahu rem pada mobil tidak berfungsi dengan baik, apakah Anda akan mengizinkan orang yang Anda cintai untuk mengemudikannya? Tidak kan? Nah, itu sama halnya ketika Paulus menulis, ‘Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.’ (Galatia 6:1) Itulah yang dilakukan orang-orang ‘beriman’!

Seringkali, ketika muncul masalah yang dapat menyebabkan ketegangan, masalah itu diabaikan untuk menjaga perdamaian. Kita tidak ingin mengecewakan siapa pun, jadi masalah itu tidak pernah terselesaikan. Inilah cara Paulus membahas hal ini: ‘Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.’ (Efesus 4:25) Sekarang mari kita perjelas di sini. Kejujuran tidak memberi Anda izin untuk bersikap kasar dan mengatakan apa pun yang Anda inginkan. Kata-kata yang tidak masuk akal dapat melukai orang. ‘Janganlah engkau keras terhadap orang yang tua, melainkan tegorlah dia sebagai bapa. Tegorlah orang-orang muda sebagai saudaramu, perempuan-perempuan tua sebagai ibu dan perempuan-perempuan muda sebagai adikmu dengan penuh kemurnian.’ (1 Timotius 5:1–2)

Intinya: ketika masalah sulit muncul, peduli berarti terlibat dengan cara yang jujur dan penuh kasih.

Sumber : Buku Renungan Hari Ini
Edisi : Rabu, 13 Desember 2023

MENGATASI KRISIS (2)

Ketika Anda menemukan diri Anda dalam krisis, milikilah sikap yang benar yang membuat perbedaan antara putus asa dan tekad. Dr Jeffrey Rossman menawarkanenam langkah ini:

(1) Cari cara untuk menemukan makna.
Orang yang tangguh [kuat] menggunakan pengalaman mereka untuk membantu orang lain. ‘yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.’ (2 Korintus 1:4)

(2) Periksa prioritas Anda. ‘Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian.’ (Mazmur 90:12) Bagaimana Anda ingin menghabiskan waktu Anda secara berbeda sekarang? Dengan siapa Anda paling ingin menghabiskannya? Bagaimana Anda dapat menggunakan kekuatan Anda dalam melayani apa yang penting bagi Anda? Jika Anda hanya memiliki satu tahun untuk hidup, percakapan apa yang ingin Anda lakukan? Anda ingin menjadi orang seperti apa?

(3) Percayalah Anda bisa bangkit kembali.
Aspek penting dari ketahanan adalah keyakinan pada kemampuan Anda untuk mengatasinya. Bahkan jika Anda memiliki keterampilan praktis untuk menangani masalah yang dihadapi, kecuali Anda percaya pada fleksibilitas emosional Anda, Anda akan mengabaikannya.

(4) Bergeraklah. Latihan fisik meningkatkan energi dan suasana hati Anda. Ini memperkuat kemampuan Anda untuk bertanggung jawab atas kesehatan dan kesejahteraan Anda.

(5) Keluar dari zona nyaman Anda.
‘Terus tumbuh dalam pengetahuan dan pemahaman.’ Pelajari keterampilan baru; memulai proyek di rumah atau di tempat kerja. Mencoba hal-hal diluar kebiasaan memperkuat kepercayaan diri dan kapasitas Anda untuk menangani situasi baru. Sehingga Anda akan menjadi semakin tangguh.

(6) Bersihkan rumput liar yang mencekik optimisme Anda. Ketika Anda mulai berpikir pesimis atau sinis, mundurlah dan ubahperspektif Anda dengan mencari langkah-langkah positif yang dapat Anda ambil untuk menyelesaikan masalah.

Sumber : Buku Renungan Hari Ini
Edisi : Selasa, 12 Desember 2023

MENGATASI KRISIS (1)

Bagaimana Anda menangani krisis dapat menentukan apakah Anda akhirnya merasa kewalahan atau menjadi lebih kuat. Dr Jeffrey Rossman menyarankan lima cara untuk melakukannya:

(1) Akui perasaan Anda. Kata Daud, ‘Ketika semangatku lemah lesu di dalam diriku, Engkaulah yang mengetahui jalanku..’ Tuhan sudah tahu bagaimana perasaan Anda, dan menahan emosi Anda hanya menguras energi, membuat tegang, tertekan, dan memperlambat proses penyembuhan.

(2) Percayakan pada seseorang. Itu tidak berarti mencurahkan isi hati Anda untuk semua orang dan siapa saja; itu berarti membuka diri bagi mereka yang mencintai dan peduli kepada Anda. Alkitab mengatakan, ‘Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.’ (Amsal 17:17) Banyak penelitian berbeda telah mengkonfirmasi kekuatan dukungan sosial untuk membantu kita melewati krisis dan tetap sehat.

(3) Mulai jurnal atau blog. Menulis tentang peristiwa traumatis adalah cara untuk mengungkapkannya. Ini meminimalkan kemungkinan Anda menjadi sakit atau depresi; semakin banyak Anda menulis, tanggapan negatif Anda terhadap memori buruk semakin banyak berkurang.

(4) Menolak memainkan permainan menyalahkan: ‘’Ini salah orang lain,’ atau ‘Aku tidak akan melakukannya… jika dia tidak…”,’ atau ‘Bos tidak pernah memberi saya kesempatan.” Pergeseran kesalahan sehingga orang lain bertanggung jawab atas rasa sakit Anda, dan lebih sering, itu menghasilkan dendam yang berkepanjangan yang menyengsarakan Anda. Berhentilah merasa seperti keset; Anda dapat memaafkan sambil mengambil langkah-langkah untuk membuat diri Anda tidak rentan lainkali.

(5) Maafkan diri Anda sendiri. Anda seperti manusia lainnya! Akui Anda melakukan kesalahan, mintalah pengampunan kepada Tuhan, lalu maafkan diri Anda dan lanjutkan. Firman Tuhan berkata: ‘Aku tidak mengingat-ingat dosamu.’ (Yesaya 43:25) ketika Dia mengampuni, Anda seharusnya juga.

Sumber : Buku Renungan Hari Ini
Edisi : Senin, 11 Desember 2023

HEMAN DAN YEDUTUN

Ada kemungkinan besar Anda belum pernah mendengar tentang kedua pria ini; mereka termasuk di antara karakter Alkitab yang kurang mencolok [tersembunyi]. paduan suara penyembahan Raja Daud yang luar biasa, mereka ditunjuk untuk mengucap syukur. Heman dan Yedutun berada di bawah kekuasaan raja (1 Tawarikh 25:6). Itu benar-benar pekerjaan mereka.

Dan itu juga pekerjaan Anda! Anda berada Anda tidak akan pernah tahu apa yang Anda lewatkan jika Anda tidak memuji Pencipta di bawah otoritas Raja segala Raja yang Anda dengan setiap syaraf Anda. Bernyanyi, memerintahkan Anda untuk ‘bersyukurlah’ angkat tangan, menangis, tertawa, apa (Kolose 3:15), ‘persembahkanlah pujian’ saja jika Anda melakukannya dalam (Mazmur 50:14), ‘Biarlah kita menghadap semangat pujian, ucapan syukur, dan rasa wajah-Nya dengan nyanyian syukur’ syukur, Tuhan akan menyukainya. Plus, (Mazmur 95:2),‘Masuklah melalui pintu ucapan syukur mengarah pada kesehatan gerbang-Nya dengan nyanyian syukur’ fisik, emosional, dan mental yang lebih baik. (Mazmur 100:4), dan ‘Mengucap syukurlah Pencipta jiwa Anda adalah seorang psikolog dalam segala hal, sebab itulah yang ulung. Dia tahu bahwa ucapan syukur tidak dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus hanya tepat tetapi juga sebagai terapi. Sulit bagi kamu.’ (1 Tesalonika 5:18).

‘Karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah.’ (Filipi 3:3) Sebaliknya, kita mengandalkan apa yang telah Yesus lakukan bagi kita dan sangat berterima kasih kepada-Nya. Pernahkah Anda begitu tergerak sehingga Anda melompat ke dalam penyembahan spontan? Tidak ada yang lebih mendebarkan dari itu.

Anda tidak akan pernah tahu apa yang Anda lewatkan jika Anda tidak memuji Pencipta Anda dengan setiap syaraf Anda. Bernyanyi, angkat tangan, menangis, tertawa, apa saja jika Anda melakukannya dalam semangat pujian, ucapan syukur, dan rasa syukur, Tuhan akan menyukainya. Plus, ucapan syukur mengarah pada kesehatan fisik, emosional, dan mental yang lebih baik. Pencipta jiwa Anda adalah seorang psikolog ulung. Dia tahu bahwa ucapan syukur tidak hanya tepat tetapi juga sebagai terapi. Sulit untuk bersyukur dan pada saat yang sama menjadi penggerutu, kritis, atau pemarah.

Sumber : Buku Renungan Hari Ini
Edisi : Minggu, 10 Desember 2023

GUNAKAN KUNCI ANDA

Untuk membuka pintu yang terkunci, Anda memerlukan kunci yang tepat. Ini adalah ‘bagaimana caranya’ yang memungkinkan Anda masuk ke dalam dan mendapatkan apa yang Anda butuhkan. Pujian itu seperti kunci yang memampukan kita untuk datang ke hadirat Tuhan. ‘Berbahagialah bangsa yang tahu bersorak-sorai, ya TUHAN, mereka hidup dalam cahaya wajah-Mu.’ (Mazmur 89:15) Pujian bukan hanya sebuah reaksi untuk datang ke hadirat Tuhan; ia melakukan lebih banyak lagi. Pujian membuka pintu melalui mana Tuhan memasuki hidup Anda dan bekerja atas nama Anda. Dengan kata lain, pujian membawa hadirat Tuhan bersama dengan tindakan dan intervensi langsung-Nya.

Nama Yehuda berarti ‘pujilah Tuhan’, dan ketika 12 suku Israel melakukan perjalanan, Yehuda memimpin jalan (Hakim- hakim 20:18). Pada suatu kesempatan ketika musuh Yehuda berbaris melawan mereka, Yosafat, raja mereka, mengirim paduan suara ke garis depan di depan tentara untuk Alkitab mengatakan,‘Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat Tuhanlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, yang hendak menyerang Yehuda, Lalu bani Amon dan Moab berdiri menentang penduduk pegunungan Seir dan memunahkan mereka. Segera sesudah mereka membinasakan penduduk Seir, mereka saling bunuh-membunuh.’ (2 Tawarikh 20:22–23)

Pujian adalah ekspresi iman; penegasan bahwa Anda percaya bahwa Tuhan mengendalikan situasi. Alkitab berbicara tentang ‘korban pujian.’ (Ibrani 13:15) Itu berarti Anda harus memuji Tuhan bahkan ketika Anda tidak menyukainya. Ketika itu tidak datang secara alami, Anda harus tetap memilih untuk melakukannya.

Nehemia berkata, ‘sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu.’ (Nehemia 8:10) Pujian dapat menyembuhkan emosi Anda dan mengangkat beban negatif yang Anda alami. Silakan mencoba! Gunakan kunci pujian!

Sumber : Buku Renungan Hari Ini
Edisi : Sabtu, 09 Desember 2023

CARA MENEMUKAN VISI ANDA (5)

Dari tahun 1923 hingga 1955, Robert Woodruff adalah bos di Perusahaan Coca-Cola. Dia ingin minuman itu tersedia untuk setiap prajurit Amerika di seluruh dunia dengan harga lima sen, tidak peduli berapa biayanya bagi perusahaan. Itu tujuan yang berani! Tapi itu terlalu sederhana [kecil] dibandingkan dengan gambaran besar yang dia lihat di mata pikirannya. Dalam hidupnya, Woodruff ingin semua orang di dunia mencicipi Coca-Cola.

Perhatikan tiga hal ini:
(1) Visi dimulai dari dalam. Saat Anda melihat ke dalam diri Anda, apa yang Anda lihat? Anda tidak dapat membeli, mengemis, atau meminjam visi; Anda harus melihat apa yang telah Tuhan tanamkan dalam diri Anda dan memanfaatkan bakat dan keinginan bawaan Anda. Apa yang membuat Anda bergairah? Apa yang membuat Anda memikirkan terus-menerus tentangnya? Anda berdoa tentang apa? Untuk apa Anda rela mengorbankan segalanya? Keinginan Anda yang paling gigih akan mengarahkan Anda ke takdir Anda.

(2) Visi mengacu pada sejarah Anda. Musa tumbuh dalam kenyamanan istana Firaun mendengar tangisan budak Ibrani. Pengalaman itu mempersiapkannya untuk memimpin eksodus. Visi bukanlah kualitas mistik yang muncul dari ruang hampa; itu terjalin dengan masa lalu Anda dan sejarah orang-orang di sekitar Anda. Jika visi Anda lahir dari Tuhan, itu tidak hanya bermanfaat bagi Anda, tetapi juga bermanfaat bagi orang lain.

(3) Visi menarik sumber daya. Salah satu ciri khas dari visi adalah ia bertindak seperti magnet—menarik, menantang, dan menyatukan orang. Ini mengumpulkan keuangan dan sumber daya lainnya, dan semakin besar visinya, semakin banyak pemenang potensial yang harus ditariknya. Semakin menantang visi, semakin sulit peserta akan berjuang untuk mencapainya. Jadi mintalah Tuhan untuk memberi Anda visi untuk hidup Anda, dan perhatikan bagaimana semuanya datang bersama-sama.

Sumber : Buku Renungan Hari Ini
Edisi : Jumat, 08 Desember 2023