RUANG PUBLIK

Pemerintah hingga saat ini masih menyusun aturan turunan dari Undang-Undang Kesehatan yang disahkan bulan Juli lalu. Nantinya salah satu isi dari Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) turunan UU Kesehatan akan mengatur pengendalian tembakau dan rokok elektronik.

Pada 2020, The Tobacco Atlas menempatkan Indonesia pada posisi ketiga dengan jumlah perokok terbesar di dunia, termasuk perokok anak. Menurut Badan Pusat Statistik, jumlah perokok anak di bawah 15 tahun ada 28,5% pada 2022.

Oleh sebab itu, pengesahan RPP Kesehatan menjadi urgen untuk mencegah prevalensi perokok anak semakin meningkat. Seperti apa masukan kelompok masyarakat sipil untuk RPP ini? Dan seperti apa evaluasi inisiatif- inisiatif yang sudah dilakukan saat ini dalam upaya menurunkan prevalensi perokok anak?

Hari ini kami bahas di #RuangPublikKBR bersama  Risky Kusuma Hartono @riskyhrtn Peneliti Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (@PKJS_UI) dan Ni Made Shellasih @nmshella Program Manager Indonesian Youth Council for Tactical Changes (IYCTC).@iytc.2021

Bisa didengarkan di 95.9 Radio Suara Gratia FM

Aplikasi Google Play :
Radio Suara Gratia

Web :
suaragratiafm.com

Ruang Publik KBR

PERAN AGAMA DALAM MENGHAPUS STIGMA PENGGUNA NARKOTIKA

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan lebih dari 275 juta orang di seluruh dunia menggunakan narkotika ilegal setidaknya satu kali dalam setahun, dengan dampak serius pada kesehatan fisik, mental, dan sosial individu.

Namun, dalam upaya untuk mengatasi penyalahgunaan narkotika, sering kali muncul stigma dan diskriminasi terhadap para pengguna narkotika, yang dapat membuat mereka terpinggirkan dari masyarakat dan sulit untuk mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.

Nah, karena itu peran tokoh agama dan institusi keagamaan menjadi semakin penting, karena mereka dapat memainkan peran kunci dalam UU stigma dan diskriminasi terhadap pengguna narkotika dan membantu mereka mendapatkan dukungan yang mereka perlukan untuk pemulihan.

Bagaimana tokoh agama dan institusi keagamaan dapat berperan dalam mengubah pandangan masyarakat terhadap pengguna narkotika dan mengurangi stigma yang melekat pada mereka?

Hari ini kami obrolin di #RuangPublikKBR bersama:
1. Prof. Siti Musdah Mulia – Pendiri ICRP (Indonesian Conference on Religions for Peace)
2. Yvonne Sibuea – Pelopor Perubahan Institute (Pemerhati Kebijakan Napza)
3. Sugiyanto Sulaiman – Wakil Ketua Umum Majelis Budhayana Indonesia (MBI)

Obrolan yang didukung @LBHMasyarakat ini bisa didengarkan di radio jaringan KBR di Nusantara.

Dengarkan melalui 95.9 Radio Suara Gratia FM Cirebon

Aplikasi Streaming :
Radio Suara Gratia ( playstore )

Web Streaming :
suaragratiafm.com/streaming

TALKSHOW RUANG PUBLIK 6 AGUSTUS 2023

Talkshow Ruang Publik

Harga barang impor di marketplace akan dibatasi. Pemerintah akan menerapkan kebijakan larangan menjual barang impor di marketplace jika harganya di bawah Rp 1,5 juta (100 dollar AS). Kebijakan itu akan diatur dalam revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 50 Tahun 2020 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.

Menteri Perdagangan Zulkifi Hasan mengatakan, kebijakan tersebut bertujuan untuk melindungi produk UMKM lokal agar tak kalah saing. Tapi Permendag itu baru mengatur perdagangan e-commerce. Padahal saat ini sudah muncul social commerce atau media sosial yang melakukan perdagangan.

Apakah pembatasan ini akan efektif untuk melindungi produk UMKM?

PAGI INI kami bahas di #RuangPublikKBR bersama Fiki Satari, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif dan Eddy Misero, Sekjen Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo).

Bisa didengarkan di radio jaringan KBR di Nusantara.

Streaming : suaragratiafm.com/streaming

Aplikasi : Radio Suara Gratia

TEMBOK BESAR CINA

Ternyata beras ketan jadi rahasia kekokohan Tembok Besar Cina lho Kok bisa ya?

Salah satu daftar Tujuh Keajaiban Dunia ini sudah berdiri sejak Dinasti Ming yang berkisar antara tahun 1368-1644. Bukannya kokoh karena semen, melainkan campuran tepung ketan dan jeruk nipis menjadi campuran mortar untuk merekatkan setiap batunya. Tak hanya Tembok Besar Cina, tapi bangunan lainnya juga menggunakan bahan yang sama.

Uniknya, dengan perekat ini justru bisa tahan terhadap bencana alam, termasuk gempa bumi. Kenapa bisa begitu?

Ternyata nasi ketan mengandung jenis karbohidrat kompleks bernama amilopektin. Zat inilah yang akan mengontrol pertumbuhan kristal kalsium karbonat sehingga campurannya lebih rapat, tahan air, dan kecil penyusutannya. Oleh karena itu, bentuk bangunan pun bisa bertahan lama.

Di balik inovasinya yang luar biasa, penggunaan beras ketan ini justru menjadi kontroversial. Lantaran kaisar Ming sering menyita beras petani Cina untuk sebagai bahan mortar dan konsumsi pekerja yang membangun tembok tersebut.

Wah, gimana jadinya kalau zaman sekarang juga pakai tepung ketan untuk membangun gedung ya?

Sumber: Liputan6.com, kumparan.com, kbr.id

DARI KRISIS MENUJU ANAK & ORANG MUDA YANG TANGGUH

Save the Children melalui program yang mendorong partisipasi anak dan orang muda dalam pengambilan keputusan terkait hal-hal yang berhubungan dengan hidup mereka, mendorong pembentukan resiliensi anak dan orang muda melalui:

– Membangun kepercayaan diri dengan bekerja sama dengan anak dan orang muda untuk mengidentifikasi kekuatan, dan sumber daya yang mereka miliki.
– Menciptakan lingkungan yang mendukung anak dan orang muda melalui komunitas CYAN, Child Campaigner dan Child Solvers.
– Melatih anak dan orang muda untuk keterampilan memecahkan masalah.
– Bersama-sama anak dan orang muda mengadvokasikan agar anak dan orang muda memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dan berkontribusi di masyarakat

Oleh karena itu, Save the Children bersama KBR menyelenggarakan Webinar yang bisa juga kalian dengarkan di radio jaringan KBR dalam rangkaian “Pekan Berpihak Pada Anak 2022, Membangun Generasi Muda Iklim” dengan tema “Dari Krisis Menuju Anak dan Orang Muda yang Tangguh”.

Acara ini akan diselenggarakan pada :
Minggu 24 Juli 2022
⏰ 14.00 – 15.00 WIB

Pada Webinar ini akan menghadirkan beberapa narasumber sebagai berikut :
– Anisa – Dewan Penasihat Anak & Orang Muda (CYAN) Save the Children Indonesia
– Rasyid – Child Campaigner
– Ridwan – Child Campaigner
– Intan – Sumba Future Changemaker
– Jendri – Sumba Future Changemaker
– Ribka – Sumba Future Changemaker

Yuk ramaikan, untuk Membangun Generasi Muda Iklim!
#Radio #SuaraGratiaFM #SaveTheChildren #KBR #RadioTalk

PRESIDEN JOKOWI TEKEN UU IKN, PEMBANGUNAN IBU KOTA SEGERA DIMULAI

Joko Widodo telah resmi menandatangani Undang-undang tentang Ibu Kota Negara, dan menerbitkan di lembar negara sebagai Undang-undang Nomor 3 tahun 2022.

Dengan ditandatanganinya undang-undang tersebut, maka pemerintah resmi memulai proses pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur dengan nama Nusantara.

Tenaga Ahli di Kantor Staf Presiden Wandy Tuturoong mengatakan pemerintah rencananya akan mengeluarkan aturan turunan dari undang-undang IKN pada Maret mendatang.

Di antaranya aturan teknis seperti otorita IKN, kepala otorita hingga rencana induk IKN.

Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, kemarin mengatakan pembangunan ibu kota negara baru akan melibatkan masyarakat sekitar Kalimantan Timur, terutama untuk lapangan kerja.

INDONESIA DALAM GELOMBANG KETIGA PANDEMI, BAGAIMANA MENGHADAPINYA?

Saat ini kasus COVID-19 di Indonesia meningkat pesat. Salah satu penyebab meningkatnya kasus COVID-19 adalah varian Omicron. Varian Omicron jauh lebih mudah menular dibandingkan varian Delta.

Pada 1 Februari lalu, kasus baru COVID-19 di Indonesia masih sekitar 16.000 kasus. Seminggu kemudian, jumlah kasus baru yang terinfeksi virus COVID-19 sudah berlipat menjadi 37.492 orang. Hanya dalam waktu satu minggu saja, jumlah kasus dapat meningkat dengan pesat.

Jika dibandingkan dengan varian Delta pada bulan Juni – Agustus lalu, membutuhkan waktu tiga minggu untuk melampaui kasus baru hingga 30.000 orang. Varian Omicron ini juga memiliki masa inkubasi yang lebih singkat dibandingkan varian Delta. Tahun lalu, fasilitas kesehatan di Indonesia tak cukup siap dalam menghadapi lonjakan pasien, karena tak sedikit pasien yang dirawat dalam kondisi benar-benar gawat. Sehingga tingkat kematian COVID-19 juga melonjak tinggi.

Lalu, seperti apa upaya antisipasi yang dilakukan dalam menghadapi gelombang ketiga pandemi COVID-19 ini?

BESOK kami obrolin di #RuangPublikKBR bersama:

•Prof dr Zubairi Djoerban @profesorZubairi – Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
•dr Mochamad Abdul Hakam, Sp.PD – Kepala Dinas Kesehatan Semarang

Bisa didengarkan di Radio Suara Gratia 95.9FM

Tahun 2021, Insentif PPh Final UMKM Terealisasi Rp800 Miliar

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, insentif Pajak Penghasilan (PPh) final UMKM yang ditanggung pemerintah (DTP) sudah terealisasi 800 miliar Rupiah.

Nilai itu dimanfaatkan lebih dari 130 ribuan pelaku UMKM sepanjang tahun lalu. Sri Mulyani juga menjamin, Pemerintah akan terus meningkatkan pertumbuhan UMKM dengan pemberian sejumlah insentif.

“Pemerintah juga memberikan subsidi bunga bagi UMKM, baik melalui KUR maupun UMi (Ultra Mikro). Serta pemerintah memberikan program penjaminan kredit bagi UMKM. Untuk 2021, insentif PPh final UMKM yang ditanggung pemerintah telah dimanfaatkan oleh 138.635 pelaku UMKM dengan nilai Rp0,8 triliun,” ujar Sri pada Konferensi Pers KSSK Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2022, Rabu (2/2/2022).

Sri Mulyani menambahkan, jumlah Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mendapatkan subsidi bunga dari pemerintah sudah mencapai 280-an triliun Rupiah untuk 7 jutaan debitur UMKM.

Pemerintah juga mengklaim sudah memberikan subsidi bunga non-KUR kepada 8 jutaan pelaku UMKM.

Sumber : KBR